Kamis, 13 Desember 2012

Ekiosku.com jual beli online aman menyenangkan





Ekiosku.com jual beli online aman menyenangkan Sekarang ini semakin marak sekali  situs-situs jual beli online, yang mempermudah seseorang untuk melakukan kegiatan transaksi jual beli. Sehingga seseorang yang mau melakukan kegiatan transaksi jual beli barang tidak lagi harus keluar rumah dan jauh-jauh  pergi ke mall, swalayan, supermarket, pasar atau tempat perbelanjaan lainnya , cukup hanya dengan mengunjungi situs-situs jual beli online yang ada di internet. Tetapi mungkin hal itu sedikit membuat anda tidak begitu yakin dan ragu-ragu untuk melakukan jual beli dengan

Selasa, 11 Desember 2012

ANALISIS STILISTIKA NOVEL BELENGGU



BAB 1
PENDAHULUAN
  1. Latar Belakang
Sastra adalah bentuk seni yang diungkapkan oleh pikiran dan perasaan manusia dengan keindahan bahasa, keaslian gagasan, dan kedalaman pesan (Najid, 2003:7). Sastra adalah institusi sosial yang menggunakan medium bahasa (Wellek & Warren dalam Najid, 2003:9). Karya sastra sebagai hasil kreasi pengarang (Aminuddin, 1995:49).
Genre sastra atau jenis sastra dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok yaitu sastra imajinatif dan nonimajinatif. Dalam praktiknya sastra nonimajinatif terdiri atas karya-karya yang berbentuk esei, kritik, biografi,

Sabtu, 17 November 2012

Draf Struktur Kurikulum SMA Masih Penuh Alternatif


        Draf perubahan struktur kurikulum untuk sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) sudah disampaikan sebelumnya. Kini, soal kurikulum sekolah menengah atas (SMA). Pembahasan kurikulum baru yang akan diterapkan pada Juni 2013 ini masih menyisakan permasalahan struktur kurikulum SMA.

       Kalaupun jadi, kurikulum untuk SMA belum akan diterapkan secara menyeluruh. Hal ini terkait dengan masalah penjurusan pada jenjang pendidikan menengah ini.

      Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan bahwa masalah kurikulum untuk tingkat SMA ini memang

Kurikulum SD Berbasis Tematik Integratif


       Perombakan kurikulum untuk tahun ajaran 2013/2014 sedianya akan diberlakukan terhadap siswa dari jenjang sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA). Dari ketiga jenjang sekolah ini, pendekatan untuk tingkat dasar menjadi yang paling krusial.

       Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Mohammad Nuh mengatakan bahwa pendekatan kurikulum untuk tingkat dasar harus dipersiapkan sebaik mungkin. Pasalnya

Jumat, 16 November 2012

TAUFIQ EL-HAKIM





TAUFIQ EL-HAKIM
 
Taufiq El-Hakim dilahirkan tahun 1898 di Iskandariyah, Mesir. Ayahnya keturunan Arab Mesir dan ibunya keturunan Turki. Orang tua Taufiq El-Hakim termasuk keluarga petani kaya. Ayahnya bekerja sebagai Hakim. Masa kecil Taufiq bebas bermain dengan anak-anak petani sekampungnya. Tetapi kemudian ibunya mengurungnya dalam rumah dan tidak boleh lagi

Ahmad Syauqi




AHMAD SYAUQI
          Nama lengkapnya Ahmad Syauqi Bek bin Ali bin Ahmad Syauqi. Ia lahirkan di Kairo tahun 1868. Ia besar dan tumbuh menjadi penyair di kota Kairo. Di dalam dirinya mengalir darah Kurdi, Turki, Yunani, dan Sirkasia (Kaukasus). Nenek moyang ayahnya berasal dari suku Kurdi, neneknya dari garis ayahnya berasa dari Sirkasia, nenek moyang ibunya berasal dari Turki, dan neneknya dari garis ibunya berasal dari Yunani. Karena lahir dan dibesarkan di negeri Arab

Biografi Marah Rusli

MARAH RUSLI
        Pria bernama lengkap Marah Rusli bin Abu Bakar ini sudah tertarik pada dunia sastra sedari kecil. Hal itu ditandai dengan kegemaran Marah Rusli mendengar kisah-kisah dari buku roman Barat yang kerap dibawakan tukang kabba, sebutan untuk pendongeng di Sumatera Barat yang berkeliling kampung menjual ceritanya. Ayahnya, Sultan Abu Bakar, adalah seorang bangsawan

Jumat, 09 November 2012

Nama-Nama fakultas UIN Sunan Kalijaga

Fakultas Adab dan Ilmu Budaya

Fakultas Dakwah

hubungan antara syari'ah dan akhlak tasawuf

HUBUNGAN ANTARA SYARI’AH DAN AKHLAK TASAWUF
MAKALAH INI

Bentuk Negara dan Sistem Pemerintahan Negara-negara Timur Tengah

NEGARA - NEGARA TIMUR TENGAH

        Bentuk negara dan sistem pemerintahan negara-negara Timur Tengah ini akan secara singkat menengahi luas wilayah, jenis kekuasaan, bentuk negara, sistem pemerintahan, dan sifat parlemen dari negara-negara di kawasan ini.Negara-negara Timur Tengah yang diketengahkan adalah Afghanistan, Arab Saudi,

PENGARUH METODE PENGAJARAN DOSEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PENGARUH METODE PENGAJARAN DOSEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR MAHASISWA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA ARAB DI UIN-SUKA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Proposal penelitian ini

ANALISIS UNSUR INTRINSIK NOVEL KARENA ANGIN CINTA

ANALISIS UNSUR INTRINSIK NOVEL KARENA ANGIN CINTA KARYA NAJIB KAILANY

( Terjemahan dari novel berbahasa Arab Al Yaumul Mau'uud )
Disusun Guna Untuk Memenuhi

Minggu, 09 September 2012

komplek balai desa madureja

komplek balai desa Madurejo
Pusat Pemerintahan Desa Madurejo.PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN
KECAMATAN PURING
DESA MADUREJO

Senin, 02 April 2012

PROSES MORFOLOGIS

PROSES MORFOLOGIS 


      Pada bagian ini, akan ditemukan paparan tentang:
1) pengertian proses morfologi;
2) macam-macam proses morfologis pada bahasa-bahasa di dunia;
3) afiksasi bahasa Indonesia;
4) reduplikasi bahasa Indonesia; dan

Sabtu, 24 Maret 2012

Morfologi

MORFOLOGI
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
ILM AL-LUGHAH AL-‘AMM
Dosen Pengampu: Drs. Sutaryo






Disusun Oleh: Akhmad Lukman Hakim (10110101)


PRODI BAHASA DAN SASTRA ARAB
FAKULTAS ADAB DAN ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA




A. PENGERTIAN MORFOLOGI
Morfologi adalah cabang linguistik yang mengidentifikasi satuan-satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal. Morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta pengaruh perubahan-perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata. Atau dengan kata lain dapat dikatakan bahwa morfologi mempelajari seluk-beluk bentuk kata serta fungsi perubahan-perubahan bentuk kata itu, baik fungsi gramatik maupun fungsi semantik.
Morfologi atau morfemik adalah telaah morfem. Morfologi dapat dibagi menjadi dua tipe analisis, yaitu:
1. Morfologi sinkronik, dan
2. Morfologi diakronik.
Morfologi sinkronik menelaah morfem-morfem dalam satu cakupan waktu tertentu, baik waktu lalu ataupun waktu kini. Pada hakekatnya, marfologi sinkronik adalah suatu analisis linear, yang mempertanyakan apa-apa yang merupakan komponen leksikal dan komponen sintaksis kata-kata, dan bagaimana caranya komponen-komponen tersebut menambahkan, mengurangi, atau mengatur kembali dirinya di dalam berbagai ragam konteks. Morfologi sinkronik tidak ada keterkaitan atau tidak menaruh perhatian pada sejarah atau asal-usul kata dalam bahasa kita.
Morfologi diakronik menelaah sejarah atau asal-usul kata, dan mempeermasalahkan mengapa misalnya pemakaian kata ini berbeda dengan pemakaian kata pada masa lalu.
B. MORFEM
Satuan ujaran yang mengandung makna (leksikal atau gramatikal) yang turut serta dalam pembentukan kata atau yang menjadi bagian dari kata disebut morfem. Morfem adalah satuan bahasa terkecil yang bermakna dan yang tidak dapat dibagi lagi atas bagian bermakna yang lebih kecil. Contoh : (ter), (di), (pensil), dan sebagainya.
1) Morf dan Alomorf
Bentuk-bentuk realisasi yang berlainan dari morfem yang sama itu disebut alomorf. Dengan perkataan lain, alomorf adalah perwujudan konkret (di dalam pertuturan) dari sebuah morfem. Selain itu bisa juga dikatakan morf dan alomorf adalah dua buah nama untuk sebuah bentuk yang sama. Morf adalah nama untuk semua bentuk yang belum diketahui statusnya; sedangkan alomorf adalah nama untuk bentuk tersebut kalau sudah diketahui status morfemnya. Jadi, setiap morfem tentu mempunyai alomorf, entah satu, entah dua, atau juga enam buah seperti, contoh: morfem Men- mempunyai struktur fonologik sebagai berikut;
Mem- : membawa
Men- : mendengar
Meny- : menyanyi
Meng- : mengganti
Menge- : mengebom
Me- : melihat

Kesimpulannya bahwa “morf-morf yang beraneka ragam yang mewakili satu morfem disebut alomorf; morf dan alomorf merupakan satuan-satuan etik, sedangkan morfem-morfem merupakan satuan-satuan emik”.
2) Klasifikasi Morfem
Morfem-morfem dalam setiap bahasa dapat diklasifikasikan berdasar beberapa kriteria. Antara lain berdasarkan kebebasannya, keutuhannya, maknanya, dan sebagainya. Berikut ini akan di bicarakan secara singkat
a) Morfem Bebas dan Morfem Terikat
Berdasarkan potensinya untuk dapat berdiri sendiri dalam suatu tuturan, morfem dibedakan atas dua macam yaitu :
1. morfem terikat, morfem yang tidak mempunyai potensi untuk berdiri sendiri, sehingga harus selalu hadir dengan mengikatkan dirinya dengan morfem bebas lewat proses morfologis, atau proses pembentukan kata, dan
2. morfem bebas, yang secara potensial mampu berdiri sendiri sebagai kata dan secara gramatikal menduduki satu fungsi dalam kalimat.
Dalam bahasa Indonesia morfem bebas disebut juga kata dasar. Satuan ujaran seperti buku, kantor, arsip, uji, ajar, kali, pantau, dan liput merupakan morfem bebas atau kata dasar; sedang me-, pe-, -an, ke - an, di-, ,swa-, trans-, -logi, -isme merupakan morfem terikat.
b) Morfem Utuh dan Morfem Terbagi
Pembedaan morfem utuh dan morfem terbagi berdasarkan bentuk formal yang dimiliki morfem tersebut: apakah merupakan satu kesatuan yang utuh atau merupakan dua bagian yang terpisah atau terbagi, karena disisipi morfem lain. Semua morfem dasar bebas termasuk morfem utuh, begitu juga dengan sebagian morfem terikat. Sedangkan morfem terbagi adalah sebuah morfem yang terdiri dari dua buah bagian yang terpisah, misal: kesatuan terdapat satu morfem utuh (satu) dan satu morfem terbagi (ke-/-an).
c) Morfem Segmental dan Suprasegmental
Perbedaan morfem segmental dan morfem suprasegmental berdasakan jenis fonem yang membentuknya. Mofem segmental adalah morfem yang dibentuk oleh fonem-fonem segmental, seperti morfem [lihat], [lah], [sikat], dan [ber]. Jadi, semua morfem yang berwujud bunyi adalah morfem segmental. Sedangkan morfem suprasegmental adalah morfem yang dibentuk oleh unsur-unsur suprasegmental, seperti tekanan, nada, durasi, dan sebagainya. Misal dalam bahasa Ngbaka di Kongo Utara di Benua Afrika, setiap verba selalu disertai dengan penunjuk kala (tense) yang berupa nada. Aturannya, nada turun (\) untuk kala kini, nada datar (-) untuk kala lampau, nada turun naik (ˇ) untuk kala nanti, dan nada naik (/) untuk bentuk imperatif. Contoh: morfem segmental [a] dengan arti “menaruh” ada empat morfem suprasegmental yang menyebabkan keempat morfem itu bermakna : [à] “sedang menaruh”, [a] “sudah menaruh”, [a] “akan menaruh”, [á] “taruhlah!”.
d) Morfem Dasar (Base Morphome), Bentuk Dasar, Pangkal (Stem), dan Akar (Root).
Istilah morfem dasar biasanya digunakan sebagai dikotomi dengan morfem afiks. Contoh morfem dasar: (rumah, tidur, kuat, dan sebagainya) morfem dasar ada dua macam: morfem dasar bebas dan morfem dasar terikat. Morfem dasar terikat adalah morfem bukan afiks yang tidak dapat muncul dalam penuturan tanpa terlebih dahulu mengalami proses morfologis (afiksasi, reduplikasi, dan komposisi). Misalnya : juang , henti, gaul, dan sebagainya.
Istilah bentuk dasar biasanya digunakan untuk menyebut sebuah bentuk yang menjadi dasar dalam suatu proses morfologi misalnya: berbicara, bentuk dasarnya adalah bicara.
Istilah pangkal biasa dipergunakan menyebut bentuk dasar dalam proses infleksi, atau proses penambahan afiks inflektif. Misalnya : kata speaks, pangkalnya adalah speak.
Istilah akar digunakan untuk menyebut bentuk yang tidak dapat di analisis lagi.
Contoh : akar ‘predict’ pada ‘unpredicttable’
1. Un+predictable
2. predict+able
C. KATA
Kata adalah satuan bahasa yang dapat berdiri sendirI, terjadi dari morfem tunggal (misal: Rumah, batu, dsb) atau gabungan morfem (misal: Petani, kesatuan, dsb)
1) Klasifikasi kata
Istilah lain klasifikasi kata adalah penggolongan kata, penjenisan kata, dalam bahasa inggrisnya yaitu part of speech.
Para tata bahasawan tradisional membuat klasifikasi kata berdasarkan kriteria makan dan fungsi. Kriteria makna digunakan untuk mengidentifikasi kelas verba, nominal dan adjektifa. Sedang kriteria fungsi digunakan untuk mengidentifikasi preposisi, konjungsi, adverbia, pronominal dan lainya.
2) Pembentukan Kata
Pembentukan kata ini mepunyai dua sifat yaitu: 1. Membentuk kata –kata yang bersifat inflektif. 2. Bersifat derivatif
a) Inflektif
Kata-kata dalam bahasa-bahasa berfleksi, seperti bahasa Arab dan bahasa Latin untuk dapat digunakan di dalam kalimat harus di sesuaikan dulu bentuknya dengan kategori gramatikal yang berlaku dalam bahasa itu. Alat yang di gunakan untuk menyesuaikanya biasanya berupa afiks, prefiks, infik, dan sufiks.
b) Derivatif
Pembentukan kata secara derivatif membentuk kata baru, kata yang identitas leksikalnya tidak sama dengan kata dasarnya. Umpamanya, dari kata inggris ‘ sing’ menyanyi terbentuk kata “singer” “penyanyi”.
D. PROSES MORFEMIS
Proses morfemis atau ada juga yang menyebutnya proses morfologis adalah peristiwa pembentukan kata yang meliputi :
1) Afiksasi
Afiksasi adalah proses pembubuhan afiks pada sebuah dasar atau bentuk dasar. Contoh: berbicara (ber+bicara), speaks (speak+s). Afiksasi (Penambahan Imbuhan), dalam tata bahasa tradisional afiks disebut imbuhan, yaitu morfem terikat yang dapat mengubah makna gramatikal suatu bentuk dasar. Misalnya me- dan -kan, di- dan -kan, yang dapat mengubah arti gramatikal seperti arsip menjadi mengarsipkan, diarsipkan. Proses penambahan afiks pada sebuah bentuk dasar atau kata dasar ilmiah yang disebut afiksasi.
 Afiks yang terletak di awal bentuk kata dasar, seperti: ber-, di-, ke-, me-, se-, pe-, per, ter-, pre-, swa-, adalah prefiks atau awalan.
 Yang disisipkan di dalam sebuah kata dasar, seperti -em, -er-, -el-, disebut infiks atau sisipan.
 Yang terletak di akhir kata dasar, seperti –i, -an, -kan, -isme, -isasi, -is, -if dan lain-lain dinamakan sufiks atau akhiran.
 Gabungan prefiks dan sufiks yang membentuk satu kesatuan dan bergabung dengan kata dasarnya secara serentak seperti : ke-an pada kata keadilan, kejujuran, kenakalan, keberhasilan, kesekretarisan, pe-an seperti pada kata pemberhentian, pendahuluan, penggunaan, penyatuan, dan per-an sebagaimana dalam kata pertukangan, persamaan, perhentian, persatuan dinamakan konfiks. Ingat, karena konfiks sudah membentuk satu kesaman, maka harus tetap dihitung satu morfem. Jadi kata pemberhentian dihitung tiga morfem, bukan empat, Bentuk dasarnya henti, satu morfem, mendapat prefiks ber-, satu morfem, dan mendapat konfiks pe-an yang juga dihitung Satu morfem, maka semuanya tiga morfem.
2) Reduplikasi
Reduplikasi adalah proses morfemis yang mengulang bentuk dasar, baik secara keseluruhan,secara sebagian (parsial), maupun dengan perubahan bunyi. Contoh reduplikasi penuh “omah” (rumah) di ulang menjadi “omah-omah” (berumah tangga), reduplikasi sebagian “lara” (sakit) di ulang menjadi “lelara” (penyakit), dan reduplikasi dengan perubahan bunyi “balik” di ulang menjadi “bolak-balik”. Ada beberapa macam reduplikasi, sebagai berikut :
1. Kata ulang penuh, yaitu yang diperoleh dengan mengulang seluruh bentuk dasar ; ada dua. macam: a. Yang bentuk dasarnya sebuah morfem bebas, disebut dwilingga :
ibu-ibu, buku-buku, murid-murid. b. Yang bentuk dasarnya kata berimbuhan :
ujian-ujian, kunjungan-kunjungan, persoalan-persoalan.
2. Dwipurwa, yang terjadi karena pengulangan suku pertama dari bentuk dasarnya :
reranting, lelaki, leluhur, tetangga, kekasih, lelembut. Di antara dwipurwa ada yang mendapat akhiran, seperti kata ulang pepohonan, rerumputan, dan tetanaman.
3. Dwilingga salin suara adalah dwilingga yang mengalami perubahan bunyi :
sayur-mayur, mondar-mandir, gerak-gerik, bolak-baliki,seluk-beluk, compang-camping, hingar-bingar, hiruk-pikuk, ramah-tamah, serba-serbi, serta-merta, dan lain-lain.
4. Kata ulang berimbuhan: berjalan-jalan, anak-anakan, guruh-gem uruh, rias-merias, tulis-menulis, berbalas-balasan, kekanak-kanakan, mengulur-ulur, meraba-raba, menjulur-julurkan, dan lain-lain.
5. Kata ulang semu ( bentuk ini sebenarnya merupakan kata dasar, jadi bukan hasil pengulangan atau redupikasi ): laba-laba, ubur-ubur, undur-undur, kupu-kupu, dan empek-empek.
3) Komposisi
Komposisi yaitu proses penggabungan dua morfem bebas atau lebih untuk membentuk makna baru yang berbeda dari jamaknya unsur pembentuknya. Contoh meja hijau = pengadilan. Komposisi ialah proses pembentukan kata majemuk atau kompositum. Kata majemuk ialah gabungan kata yang telah bersenyawa atau membentuk satu kesatuan dan menimbulkan arti baru, contoh : kamar mandi, kereta api, rumah makan, baju tidur.
Gabungan kata yang juga membentuk satu kesatuan, tetapi tidak menimbulkan makna baru disebut frase, contoh: sapu ijuk, meja itu, kepala botak, rambut gondrong, mulut lebar.
4) Konversi, Modifikasi Internal, Suplesi
Konversi, sering disebut derivasi zero, transmutasi, dan transposisi, adalah proses pembentukan kata dari sebuah kata menjadi kata lain tanpa perubaha unsur segmental. Contoh: kata “cangkul” adalah nomina dalam kalimat “Ayah membeli cangkul baru”; tetapi dalam kalimat “Cangkul dulu baik-baik tanah itu, baru ditanami” adalah sebuah verba. Modifikasi Internal yaitu perubahan bagian dalam bentuk dasar. Contoh ; foot—feet, man—men, sing—sang, dan sebagainya. Suplesi yaitu proses morfemis dengan perubahan bentuk dasar secara total. Contoh; good menjadi best.
5) Pemendekan
Pemendekan yaitu proses penanggalan bagian-bagian leksem atau gabungan leksem sehingga menjadi sebuah bentuk singkat, tetapi maknanya tetap sama dengan makna bentuk utuhnya. Contoh; lab (laboratorium).
6) Produktivitas Proses Morfemis
Produktivitas Proses Morfemis yaitu dapat tidaknya proses pembentukan kata itu terutama afiksasi, reduplikasi dan komposisi digunakan berulang-ulang yang secara relatif tak terbatas; artinya, ada kemungkinan menambah betuk baru dengan proses tersebut. Contoh; kata Inggris “street” hanya mempunyai dua alternal yaitu “street” dan jamaknya yaitu “streets”.
E. MORFOFONEMIK
Morfofonemik disebut juga morfonemik, morfofonologi atau morfonologi atau pristiwa perubahan wujud morfemis dalam suatu proses morfologis, baik afiksasi, reduplikasi, maupun komposisi. Contoh; dalam proses afiksasi bahasa indonesia dengan prefiks “me-“ akam terlihat bahwa prfiks me- itu akan berubah menjadi “mem-, men-, meny-, meng-, menge-, atau tetap me-“ menurut aturan-aturan fonologis tertentu. Kalau bentuk dasarnya mulai dengan konsonan yang /b/ dan /p/ maka prefiks me- itu akan menjadi mem-, seperti pada kata membeli dan memotong ( bentuk dasarnya beli dan potong ).
Perubahan fonem dalam proses merfofonemik ini dapat berwujud:
1. Pemunculan fonem.
2. Pelesapan fonem.
3. Peluluhan fonem.
4. Perubahan fonem.
5. Pergeseran fonem.

F. TIPE BAHASA BERDASARKAN STRUKTUR MORFOLOGINYA :
1) Tipe Aglutinatif yaitu tipe bahasa yang struktur katanya terbentuk melalui penggabungan unsur pokok dan unsur tambahan (afiksasi)penggabungan unsur pokok (pengulangan). Contoh: bahasa jawa, bahasa sunda, dan sebagainya. Contoh struktur morfologis berbentuk afiksasi : bahasa indonesia, bahasa inggris.
2) Tipe Fleksi yaitu tipe bahasa yang struktur katanya terbentuk oleh perubahan bentuk kata menyesuaikan katagori garamatik. Ada dua macam perubahan bentuk kata, yakni deklinasi dan konjungsi. Deklinasi: perubahan nomina, pronominal atau adjektiva yang menunjukkan jenis kelamin, jumlah, dan kasus. Contoh;”طالب” (mahasiswa) berdeklinasi طالب dan طالبة yang menunjukkan mudzakkar/maskulin dan mu’annas/feminime. Konjungsi: perubahan bentuk struktur verba berdasarkan kala, persona, dan jumlah. Contoh: bahasa arab, bahasa sansekerta dan bahasa latin.
3) Tipe Flekso-Aglutinatif yaitu tipe bahasa yang memiliki proses pembentukan kata seperti pada bahasa fleksi dan bahasa aglutinatif.
4) Tipe isolasi yaitu tipe bahasa yang tidak mengalami perubahan dan penambahan pada struktur katanya secara segmental. Tipe bahasa ini disebut juga bahasa tonis karena perubahan kata dilakukan melalui perubahan nada atau supra segmental. Contoh: bahasa vietnam dan bahasa-bahasa cina.

DAFTAR PUSTAKA
Chaer, Abdul, Drs. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta
Tarigan, Henry Guntur, Prof. Dr. Pengajaran Morfologi. Jakarta
Bilikide.blogspot.com/2009/03/morfologi.html

Hubungan Antara Syari'ah dan Akhlak Tasawuf

HUBUNGAN ANTARA SYARI’AH DAN AKHLAK TASAWUF
MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH AKHLAK TASAWUF
Dosen Pengampu